HIDUP TIDAK BISA DIRANCANG DENGAN PASTI
Segala puji bagi Allah, sungguh segala apa yang terjadi sejak terciptanya alam hingga hari qiyamat, semuanya sudah diketahui oleh Allah dengan tepat dan pasti. Karena memang Allah Dia-lah yang merancang segala kejadian dalam segenap aktifitas kehidupan sejak diciptakan hingga hari qiyamat.
Namun bagi manusia yang sangat lemah, maka kejadian demi kejadian tidak bisa dirancang dengan pasti, bahkan ALLAH telah menjelaskan lewat ayat-Nya sebagai berikut
:::: “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (Lukman: 34)
Ketidak pastian bagi manusia dalam hidup adalah menunjukkan kelemahan manusia dan sekaligus menunjukkan tanda-tanda kasih sayang Allah kepada manusia, ada sebagian hal yang dapat dirancang oleh manusia dan manusia diperintah untuk merancangnya, namun ada banyak hal-hal lain yang sering menyebabkan rancangan manusia menjadi gagal.
Yang PASTI, dalam kejadian kehidupan manusia adalah kematian, dan Allah telah membekali pengertian kepada manusia untuk menghadapai sesuatu yang pasti itu, yaitu dengan bekal iman dan amal soleh (taqwa). Kematian, syurga dan neraka adalah sesuatu yang pasti sebagaimana firman-Nya.
:::: “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik. Tiada sama penghuni-penghuni neraka dengan penghuni-penghuni syurga; penghuni-penghuni syurga itulah orang-orang yang beruntung. (Al Hasyr: 18-20)
Manusia diperintah oleh ALLAH untuk menyiapkan sesuatu yang pasti dalam hidup keseharian yang serba tidak pasti. Banyak rancangan manusia yang gagal karena terjadinya berbagai hal yang tidak di duga-duga sehingga menjadi rencana yang sudah nampak pasti menjadi serba tidak pasti.
MATI itu PASTI terjadi, seberapa lama hidup kita yang tidak pasti ini, diperintah oleh ALLAH untuk selalu dalam jalan iman dan amal soleh untuk menyambut sesuatu KEPASTIAN yang bakal terjadi.
MEMASTIKAN DIRI DALAM JALAN IMAN DAN AMAL SOLEH
Allah subhanahu wa ta’ala, Tuhan yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana, Maha Adil, Maha Mulia, Maha Pengasih dan Penyayang, telah menciptakan beraneka ragam ciptaan yang tidak terhitung jumlahnya. Manusia yang serba lemah dan sangat lemah ini perlu segera menyadari bahwa dirinya adalah sangat-sangat lemah.
Allah memberikan segala kelebihan yang ada di dalam diri manusia, bila manusia memahami kehendak Allah subhanahu wa ta’ala, tentu manusia akan mengisi kehidupan ini dengan sesuatu yang menguntungkan, keuntungan yang pasti, yaitu keuntungan di dunia dan di akhirat.
Segala kekuatan, kecerdasan, kehebatan, kekayaan, dan segala kelebihan-kelebihan yang dititipkan oleh ALLAH adalah supaya digunakan untuk jalan iman dan amal soleh, untuk jalan kesyukuran dan untuk jalan ibadah, taat dan tunduk patuh kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Dan manusia harus segera menyadari bahwa keuntungan sementara di dunia adalah untuk membeli keuntungan yang kekal di akherat. Segala apa yang dititipkan dan diberikan Allah di dunia adalah untuk selalu tekun beribadah kepadanya dan untuk meningkatkan iman dan amal solehnya.
Manusia perlu menjaga hubungan vertical dengan Allah subhanahu wa ta’ala dengan selalu taat dan tunduk patuh kepada-Nya dan hubungan horizontal adalah dilakukan dengan memberikan kebaikan kebaikan yang diberikan kepada sesama, sebagaimana firman-Nya
:::: “Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa dibumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikanNya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya, dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. “(Al An’am:165)
Nikmat kehebatan, kekuatan, kebesaran, kekayaan bukan digunakan untuk saling bersaing dan saling bersombong untuk saling mengalahkan, namun seharusnya digunakan untuk saling diberikan satu dengan yang lain, baik dalam bentuk hadiah atau sedekah yang semuanya diwarnai dalam berlomba-lomba untuk mendapatkan peningkatan iman dan amal soleh.
Sungguh ALLAH itu menciptakan manusia untuk menyembah-Nya, untuk tunduk patuh pada-Nya bila manusia meninggalkan tugas utama tersebut maka manusia akan kehilangan kendali dirinya dan akan lupa akan kebutuhan haqiqi bagi dirinya dan kemudian akan jatuh ke dalam jurang kesesatan, kesengsaraan dan jurang yang sangat jauh yang sangat mengerikan.
Bila manusia sudah lupa kepada Allah subhanahu wa ta’ala Yang pemberi kehidupan, manusia dipastikan akan lupa kepada jalan hidup iman dan amal soleh dan kemudian manusia akan menumpuk-numpuk dosa dan kemudian akan saling merugikan dan mencelakai dan layak bagi Allah untuk menurunkan peringatan agar manusia kembali ke jalan yang benar jalan yang pasti yaitu jalan iman dan amal soleh.
:::: “Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat.” (An Nahl: 112)
Semoga dengan terjadinya musibah musibah disekitar kita, kita diberi oleh Allah peningkatan kesadaran kepastian untuk kembali hidup PASTI di jalan iman dan amal soleh.
Wallahu a’lam.
______
Shared By Bicara Hidayah
Kredit: Majlis Tafsir Al Qur’an (mta.or.id)
Blog saya satu lagi yg boleh dilawati : http://sharmine205omarshahab.blogspot.com/
Tiada ulasan:
Catat Ulasan