Sabtu, 11 Ogos 2012

KEFAKIRAN DIRI

KEFAKIRAN DIRI

sedang air mata Rabi'ah bergenang di sujudnya

dimabuk Cinta Laa Ilaaha Illa Anta Subhanaka
Inni Kuntu Minaz Zalimeen,
aku masih lagi berteleku
menyantuni kefakiran diri
yang tersulut debu-debu
sarat melamur karat.
o Jullanar, pinjamkan-lah keberanian mu
biar tergusur ke Laut Jiwa yang Satu
menyatu padu dalam kekuatan Saifuddin mu.

ini-lah aku yang kehilangan diri

membilang himpun-himpun kefakiran
dalam tampi gulita malam
mencari kunang-kunang berterbangan
pada sandar kerdipan
& terukir-lah pena pada sutra angsa
dengan kisah air mata.
o aku-lah si fakir itu
yang menyusur laman tafakkur mu
menyeduh manisnya madu
lalu tidak berhenti mengucap
Syukur, Syukur dan Syukur!

mencurah-lah gerimis tangis

menyantuni kefakiran diri yang mengemis.
aku mencerna huruf demi huruf
yang engkau gugurkan di lembaran Rindu
menyapa serambi waktu ku
di serakan duka pada lembah ronta
kefakiran ku merebah pada pesona dalam diri mu
hingga bicara itu menerpa;
'Maha Sempurna Allah, ini bukanlah basyar. Sesungguhnya ini tidak lain adalah malaikat yang mulia!'

o sirna-lah kefakiran diri!

biar aku terbang mengucup langit Illahi
mengenal hakikat diri.

Ana Maria.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan