Jumaat, 20 Jun 2014

REZEKI YANG TERTAHAN

share dari link fb ~Bicara Hidayah

REZEKI YANG TERTAHAN

ALLAH subhanahu wata’ala menciptakan semua makhluk telah sempurna dengan pembagian rezekinya. Tidak ada satu pun yang akan ditelantarkan-Nya, termasuk kita. Yang dibutuhkan adalah mau atau tidak kita mencarinya. Yang lebih tinggi lagi, benar atau tidak cara mendapatkannya.

Rezeki di sini tentu bukan sekadar uang (wang). Ilmu, kesihatan, ketenteraman jiwa, pasangan hidup, keturunan, nama baik, persaudaraan, ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya termasuk pula rezeki, bahkan lebih tinggi nilainya dibanding uang dan lainnya.

Walau demikian, ada banyak orang yang dipusingkan (risau, pening) oleh masalah pembagian rezeki ini. Dia merasa rezekinya sedang seret (tidak lancar), padahal sudah berusaha maksimal mencarinya.

Ada banyak penyebab, mungkin cara mencarinya yang kurang profesional, kurang serius mengusahakannya, atau ada kondisi yang menyebabkan Allah Azza wa Jalla menahan rezeki yang bersangkutan. Setidaknya ada lima hal yang menghalangi aliran rezeki.

✔ PERTAMA, LEPASNYA KETAWAKALAN DARI HATI

Kita menggantungkan diri kepada selain Allah. Kita berusaha, namun usaha yang kita lakukan tidak dikaitkan dengan-Nya. Padahal, Allah itu sesuai prasangka hamba-Nya. 

“Barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya.” (Ath-Thalaq [63]: 3)

✔ KEDUA, KARENA DOSA

Dosa adalah penghalang datangnya rezeki. Rasulullah salallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Sesungguhnya seseorang terjauh dari rezeki disebabkan oleh perbuatan dosanya.” (HR Ahmad)

✔ KETIGA, BERMAKSIAT SAAT MENCARI NAFKAH

Apakah pekerjaan kita dihalalkan agama? Kecurangan dalam mencari nafkah, entah itu korupsi, manipulasi, akan membuat rezeki kita tidak berkah.

Mungkin uang kita dapat, namun berkah dari uang tersebut telah hilang. Apa ciri rezeki yang tidak berkah? Mudah menguap untuk hal sia-sia dan tidak membawa ketenangan, sulit dipakai untuk taat kepada Allah serta membawa penyakit. Bila kita telanjur melakukannya, segera bertobat (bertaubat) dan kembalikan harta tersebut kepada yang berhak menerimanya.

✔ KEEMPAT, PEKERJAAN YANG MELALAIKAN KITA DARI MENGINGAT ALLAH

Banyak aktivitas (aktiviti) kita yang membuat hubungan kita dengan Allah makin menjauh. Kita disibukkan oleh kerja, sehingga lupa shalat, lupa membaca Alquran, lupa mendidik keluarga, lupa menuntut ilmu agama, lupa menjalankan apa yang Allah dan Rasul-Nya perintahkan. Akibatnya, pekerjaan kita tidak berkah.

Jika sudah demikian, jangan heran (hairan) bila rezeki kita akan tersumbat. Idealnya, semua pekerjaan harus membuat kita semakin dekat pada Allah. Sibuk boleh, namun jangan sampai hak-hak Allah kita abaikan. Saudaraku, bencana sesungguhnya bukanlah bencana alam yang menimpa orang lain. Bencana sesungguhnya adalah saat kita semakin jauh dari Allah.

✔ KELIMA, ENGGAN BERSEDEKAH

Siapa pun yang pelit (kikir, bakhil), niscaya hidupnya akan sempit, rezekinya mampet (mampat, tersumbat). Sebaliknya, sedekah adalah penolak bala, penyubur kebaikan, serta pelipat ganda rezeki. Sedekah bagaikan sebutir benih menumbuhkan tujuh butir, yang pada tiap-tiap butir itu terurai seratus biji. Artinya, Allah yang Mahakaya akan membalasnya hingga tujuh ratus kali lipat. (al- Baqarah [2]: 261)

Wallahu a’lam.

Oleh: Abu Albi Bambang Wijonarso
(republika.co.id)
_____________
Shared By Bicara Hidayah

blog saya satu lagi boleh dilawati : http://sharmine205omarshahab.blogspot.com/   

Tiada ulasan:

Catat Ulasan