Sabtu, 30 November 2013

SENYUM DAN DAKWAH

share dari link fb ~Bicara Hidayah

SENYUM DAN DAKWAH 

Rasulullah salallahu ‘alaihi wasallam bersabda, yang artinya,

"Senyummu di muka saudaramu adalah sedekah," dan bukan "Senyummu untuk saudaramu." 

Dalam hadits di atas diguna kata "muka", kerana pada wajah terdapat banyak indra, dan ia merupakan gambaran hakiki seorang manusia. Oleh kerananya, sebuah senyuman yang tidak terlihat oleh saudara kita, tidak akan mempunyai arti dan tidak akan berkesan.

Senyuman adalah gambaran isi hati yang menggerakkan perasaan dan memancar pada wajah seperti kilatan cahaya, seakan berbicara dan memanggil, sehingga hati yang mendengar akan terpikat. 

Senyuman yang dibuat-buat tidaklah sama dengan senyuman yang tulus ikhlas. Senyuman yang dibuat-buat adalah sebuah kreasi seni, tak lebih dan sebuah plastik. Sedangkan senyuman yang tulus ikhlas adalah fitrah; ia ibarat bunga yang mekar di tangkainya, indah dipandang mata, dan harum baunya, yang menjadikan jiwa terlena dan bersimpati.

Mengenai hal ini Rasulullah telah mengingatkan kepada kita dengan sabdanya, yang artinya, 

"Kamu tidak akan dapat membahagiakan orang lain dengan hartamu, tetapi yang dapat membahagiakan mereka adalah wajah yang ceria dan akhlak yang mulia."

Suatu penemuan ilmiah menyebutkan bahwa tumbuh-tumbuhan akan semakin subur manakala berada di tempat yang di situ terdapat alunan suara berirama slow, dan tumbuh-tumbuhan itu akan merasa "gembira" tatkala pemihknya menyirami-nya dengan air yang sejuk. Namun sebaliknya, tumbuh-tumbuhan itu akan "menangis" tatkala ada yang memetik tangkai dan bunganya.

Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Bersabda (artinya), 

"Uhud adalah gunung yang mencintai kita dan kita pun mencintainya."

Jika demikian keadaan tumbuh-tumbuhan dan benda-benda padat, maka keadaan manusia yang telah diberi oleh Allah سبحانه وتعالى. nikmat berupa indra dan akal tentu lebih dari itu. Itulah rahasia yang tersimpan dalam diri manusia. Manakala ia dapat menyibak rahasia itu, Allah akan membukakan baginya penglihatan dan mata hati mereka yang lalai dan terlena dalam kemaksiatan. Dengan iman, perasaan, dan kekuatan ruhiah, Islam mengubah banyak manusia dengan sebuah perubahan yang tidak bisa dilakukan oleh kekuatan-kekuatan materi.

Seorang da'i ataupun kita semua hendaklah merasakan nikmat iman yang tulus ikhlas, sehingga ia dapat menembus batu sekeras apa pun dan dapat menumbuhkan pepohonan meski di tengah padang pasir yang gersang. Ia akan dapat mencetak khairu ummah (umat terbaik). Kalau kita teliti, maka akan kita ketahui bahwa yang menyebabkan generasi pertama umat ini masuk Islam adalah senyuman yang tulus, pandangan yang teduh, pergaulan yang simpatik, dan ucapan yang berkesan.

Dakwah dimulai dari cara bertutur kata dan penampilan seorang da'i akan menarik perhatian orang yang mendengar dan melihat-nya, karena pada dasarnya jiwa manusia cenderung dan tertarik dengan penampilan yang indah dan baik. Dari sini kita bisa melihat bahwa yang dipilih sebagai personil-personil pemasaran hasil produksi adalah orang-orang yang berpenampilan menarik, di sampmg kualitas produk yang terbaik.

Pada hakikatnya, dakwah adalah menawarkan sebuah risalah dan landasan pola berfikir yang tercermin dalam akhlak, kepribadian, dan penampilan. Imam Hasan Al-Banna pernah ditanya, "Kenapa Anda tidak menyusun buku?"

Beliau menjawab, "Tugas saya bukanlah untuk menyusun buku, karena buku biasa-nya akan diletakkan di perpustakaan dan sedikit sekali orang yang mau membacanya. Lain halnya dengan seorang muslim, ia adalah 'buku yang senantiasa terbuka' ke mana pun ia berjalan, itu adalah dakwah." 

Betapa banyak da'i yang tidak pandai berbicara dan berkhutbah, tetapi dengan rahmat Allah banyak mad'u yang berdiri di sampingnya. Ini disebabkan oleh getaran jiwa, pantulan wajah, kelembutan perasaan, penampilan yang simpatik, ditambah lagi dengan keimanan yang mendalam (al-iman al-amiq), serta pemahaman yang rinci dan syamil (al-fahmu addaqiq) yang dimiliki oleh seorang da'i.

Allahu a'lam
Sumber : At-Thariq ilal Quluab, Abbas as Siisi ,

(Kredit: harapansatria.blogspot.com)
_______________
Shared By: bicara.hidayah ( .. buat diriku ..)
Bicara Hidayah - Bicara Hati ღ

MENGALIRKAN ARUS SUNGAI

share dari link fb ~Bicara Hidayah

MENGALIRKAN ARUS SUNGAI 

Sesungguhnya hawa nafsu seorang hamba manusia selalu mempunyai keinginan. Seperti air sungai yang selalu mengalir sepanjang hari yang pada suatu musim dapat meluap menjadi banjir. Bila penduduk suatu kampung, takut rumah-rumah mereka akan tenggelam, perkebunan mereka akan tersapu banjir. Maka solusi yang tepat bukan menghentikan aliran sungai atau menutup sumber mata airnya, karena mustahil bisa dilakukan. Solusi terbaik, mengarahkan atau membuat sistem pengairan yang baik.

Saudaraku, hawa nafsu kita tak mungkin dibendung atau dihilangkan. Nafsu selalu bergejolak mencari apa yang diinginkannya dan untuk menjaga kelestariannya. Seorang hamba tidak pantas untuk membuangnya, namun hendaknya kita bisa mengarahkannya menuju jalan yang mendatangkan manfaat, menyelamatkannya dari jalan yang hina menuju jalan yang baik dan terpuji.

Allah Maha Mengetahui kelemahan hamba-Nya, sehingga Dia tidak mengharamkan semua yang diinginkan syhwat. Sebagaimana Allah berfirman, yang artinya,

“Allah hendak memberi keringanan kepada kalian, dan manusia dijadikan bersifat lemah.“ (An-Nisa: 28)

Hamba manusia memang lemah dan tidak kuasa membendung syahwatnya. Sehingga dia diberi keringanan (kebebasan) untuk melampiaskan pada hal-hal yang dibolehkan sehingga terhindar dari yang dilarang.

Imam Ghazali, membagi manusia menjadi 3 kelompok besar dalam kaitannya dengan hawa nafsunya,

☆ 1) HAMBA YANG DIKALAHKAN HAWA NAFSUNYA

Dalam kondisi ini seorang hamba tidak mampu menguasai hawa nafsunya. Kebanyakan hamba dalam kategori ini.

Firman Allah, yang artinya, “ Apakah kamu tidak melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. “ (Al-Furqan: 43)

Saudaraku, dari firman ini kita menjadi tahu bahwa seorang hamba yang diperbudak oleh keinginan nafsunya, sesungguhnya dia telah menjadikann hawa nafsunya sebagai tuhannya.

☆ 2) HAMBA YANG SELALU BERPERANG DENGAN NAFSUNYA, terkadang dia menang dan pada kesempatan lain dia ditundukkan oleh nafsunya.

Seorang hamba yang demikian termasuk orang yang berjihad. Semoga hamba ini selalu mendapat pertolongan Allah dalam peperangannya.

☆ 3) ORANG YANG SANGGUP MENUNDUKKAN NAFSUNYA

Dan hawa nafsunya tidak sanggup menundukkannya. Inilah raja yang paling berkuasa, kenikmatan yang disegerakan, dan mendapatkan kebebasan yang sempurna jauh dari perbudakan. Sebagaimana Rasulullah bersabda, yang artinya,

”Setiap orang mempunyai dua syaitan, dan Allah menolong aku untuk menghadapinya, sehingga aku mampu menundukkannya.” (Misykatul Mashabih 2/223, Mizanul ‘amal 420)

Saudaraku, membebaskan diri dari pengaruh nafsu kita, bukanlah pekerjaan kecil dan ringan. Ini adalah usaha yang memerlukan perjuangan sepanjang hidup, pengorbanan yang panjang dan berliku, dan sangat membutuhkan pertolongan dan karunia Allah.

Saudaraku, bila kita ingin menundukkan atau mengubati hawa nafsu, maka jalan satu-satunya adalah kembali kepada agama Allah.

Sebagaimana firman Allah, yang artinya,

”Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya tanpa mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun.“ (Al-Qashash: 50)

Allahu a’lam.

Sumber: Al-Ikhlas, Dr Umar Sulaiman Abdullah al-Asyqar
________________
“Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula)” (Ar-Rahman: 60)
هَلْ جَزَاءُ الْإِحْسَانِ إِلَّا الْإِحْسَانُ

Shared By: bicara.hidayah 2 ( .. buat diriku ..)

PEMBAWA BERKAH PADA HARTA

share dari link fb ~Bicara Hidayah

PEMBAWA BERKAH PADA HARTA

Berkah (atau barokah), berasal dari kata al buruk. Maksudnya ialah (ats tsubut atau menetap).

Az Zajjaj mengartikan berkah, sebagaimana dikutip oleh al Qurthubi dalam tafsirnya, dengan limpahan pada setiap hal yang mengandung kebaikan. Kata itu pun dimaksudkan pula kepada makna pertambahan dengan tetap terpeliharanya dzat aslinya.

Namun perlu dingat, pengertian berkah ini tidak melulu identik dengan limpahan materi yang dimiliki, tetapi juga menyertai harta yang sedikit. Hal ini tercermin pada diri yang merasa berkecukupan untuk memenuhi kebutuhan satu keluarga, meskipun income yang didapatkan masih tergolong jauh jika dianggap cukup.

Dalam hadits Hakim bin Hizam Radhiyallahu 'anhu di bawah ini, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadanya: 

"Wahai Hakim, sesungguhnya harta ini begitu hijau lagi manis. Maka barangsiapa yang mengambilnya dengan kesederhanaan jiwa, niscaya akan diberkahi. Dan barangsiapa mengambilnya dengan kemuliaan jiwa, niscaya tidak diberkahi; layaknya orang yang makan, namun tidak pernah merasa kenyang." [HR Al Bukhari, kitab az Zakat, bab al Isti’faf ‘an al Mas`alah (3/3350); Muslim, az Zakat, bab Takhawwufi ma Yakhruju min Zahrati ad Dunya (2/727-729)]

Tentang hadits ini, al Hafizh Ibnu Hajar menjelaskan, bahwa majoritas manusia tidak memahami keberadaan berkah, kecuali pada harta yang semakin bertambah banyak. Maka beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menjelaskan dengan permisalan itu, bahwa berkah merupakan salah satu makhluk Allah, dan membawakan permisalan yang sudah akrab dengan manusia. [Fat-hul Bari (3/337)]

Dari sini kita bisa mengetahui, bahwa cara-cara yang legal dalam mengais rezki, tidak hanya mendatangkan rezki yang halal lagi thayyib (baik), tetapi juga akan berpengaruh pada lahir insan-insan masa depan, yaitu anak-anak yang berjiwa suci lagi berkepribadian luhur, lantaran mendapatkan asupan gizi dari makanan halal. Selain itu, juga dapat menghadirkan karunia lain, yang tidak bisa terpantau oleh indera ataupun dihitung dengan materi. Itulah berkah.

PEMBAWA BERKAH PADA HARTA

Pertama: SYUKUR

Kenikmatan yang didapatkan seseorang pada setiap datang, tidak terhitung jumlahnya, termasuk di antaranya harta benda. Kenikmatan ini menuntut seseorang untuk mewujudkan syukur kepada al Khaliq yang telah melimpahkan rezki. Rasa syukur dan terima kasih serta pujian kepada Allah Azza wa Jalla atas nikmat itu, merupakan satu jalan untuk mendapatkan berkah dan tambahan pada harta yang dimiliki.

Ibnul Qayyim berkata, "Allah menjadikan sikap bersyukur sebagai salah satu sebab bertambahnya rezki, pemeliharaan dan penjagaan atas nikmatNya (pada orang yang bersyukur). (Demikian ini merupakan) tangga bagi orang bersyukur menuju Dzat yang disyukuri. Bahkan hal itu menempatkannya menjadi yang disyukuri.” [1]

Syukur tidak difahami secara sempit, atau hanya dengan lantunan kata "alhamdulillah" atau "wa asy syukru lillah."

Syukur yang seperti ini tidaklah tepat, dan tidak pelak (salah) lagi, yang demikian itu merupakan pandangan yang terlalu dangkal. Syukur memiliki makna yang lebih jauh dan lebih luas dari sekadar ucapan tersebut. Segala perbuatan baik, seperti shalat, puasa, pengakuan kurang dalam menjalankan ketaatan, menghargai nikmat Allah Subhanahu wa Ta'ala, memperbincangkannya, menerima dengan ridha, walaupun sedikit, semuanya masuk dalam bentuk syukur.

Dengan bersyukur, maka Allah akan menambahhkan karuniaNya kepada kita. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman , yang artinya ,

"Jika engkau bersyukur, niscaya Kami benar-benar akan menambahimu." [Ibrahim : 7]

Al Qurthubi menjelaskan, artinya, jika engkau mensyukuri nikmat-Ku, niscaya Aku tambahkan kepada kalian dari kemurahanKu. Ayat ini merupakan dalil yang tegas bahwa bersyukur menjadi factor yang akan menambah kenikmatan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. [2]

Kedua: SADAQAH

Tidak sedikit ayat dan hadits yang menjelaskan sadaqah dan infak merupakan salah satu penunjang yang dapat mendatangkan rezki dan meraih berkah. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, yang artinya,

"Allah menghapuskan riba dan mengembangkan sadaqah." [Al Baqarah : 276]

Allah Subhanahu wa Ta'ala akan meningkatkannya di dunia ini dengan berkah dan memperbanyak pahalanya dengan melipatgandakannya. [3]

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada Asma` bintu Abi Bakar ra , yang artinya, "Berinfaklah, janganlah engkau menahan diri, akibatnya Allah akan memutus (berkah) darimu." [3]

Al Hafizh Ibnu Hajar berkata,"Larangan dari menahan diri untuk bersedekah lantaran takut habis (apa yang dimiliki), sikap ini merupakan faktor paling yang mempengaruhi terhentinya keberkahan. Karena Allah membalas pahala infak tanpa ada batas hitungannya." [4]

As Sindi memaknai hadits di atas dengan mengatakan: "Janganlah engkau menahan apa yang ada di tanganmu, akibatnya Allah akan mempersulit pintu-pintu rezki. Dalam hadits ini terkandung pengertian, bahwa kedermawanan akan membuka pintu rezki, dan kikir adalah sebaliknya.” [5]

Al Mubarakfuri berkata, "Hadits ini menunjukkan, bahwa sedekah meningkatkan harta dan menjadi salah satu penyebab keberkahan dan pertambahannya; dan (menunjukkan pula), kalau orang yang bakhil, tidak bersedekah, (maka) Allah mempersulit dirinya dan menghambat keberkahan pada harta dan pertambahannya." [6]

Ketiga: SILATURAHMI

Usaha lain yang bisa mendukung bertambahnya rezki dan bisa mendatangkan keberkahan pada harta yang dimiliki, yaitu menyambung jalinan silaturahmi. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, yang artinya, 

"Barangsiapa ingin dilapangkan dalam rizkinya dan ditunda ajalnya, hendaknya ia menyambung tali silaturahmi.” [7]

Hadits di atas menunjukkan manfaat menyambung tali silaturahmi, yaitu dapat mendatangkan curahan kebaikan dari Allah berbentuk rezki, terhindar dari keburukan, dan diraihnya keberkahan.

Al Hafizh berkata: “Para ulama mengatakan, yang dimaksud dilapangkan rizkinya adalah, adanya keberkahan padanya. Sebab menyambung tali silaturahmi adalah sedekah, dan sedekah mengembangkan harta, sehingga semakin bertambah dan bersih.” [8]

Allahu a'lam.

Wa billahittaufiq.

Sumber: majalah As-Sunnah Edisi 03//Tahun X/1427H/2006M. Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo-Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-761016]

Catatan Kaki:

[1]. Al Jami’u li Ahkami al Qur`an (9/353)
[2]. Al Jami’u li Ahkami al Qur`an (14/41)
[3]. HR al Bukhari (3/299-300, 3/301, 5/217), Muslim (2/713), Abu Dawud (2/134), at Tirmidzi (6/94), an Nasaa-i (5/74)
[4]. Fat-hul Bari (3/301)
[5]. Hasyiyah as Sindi ‘ala Sunan an Nasaa-i (5/74-75)
[6]. Tuhfatul Ahwadi (6/94)
[7]. HR al Bukhari (4/301), (10/415)
[8]. Fathul Bari (4/303)
________________
“Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula)” (Ar-Rahman: 60) 
هَلْ جَزَاءُ الْإِحْسَانِ إِلَّا الْإِحْسَانُ

Shared By: bicara.hidayah 2 ( .. buat diriku ..)
Foto Illustrasi: Flickr.com

STRATEGI SYAITAN HANCURKAN MANUSIA

share dari link fb ~Bicara Hidayah

STRATEGI SYAITAN HANCURKAN MANUSIA 

Sebelum kita mengetahui strategi syaitan menjerumuskan manusia, ada baiknya terlebih dahulu mengetahui Visi dan Misi syaitan. Visi syaitan adalah memperbudak manusia dan Misi syaitan mengkondisikan manusia lupa kepada Alah subhananhu wata’ala. Sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur'an, yang artinya iblis berkata: 

"Ya Tuhanku, oleh karena Engkau telah memutuskanbahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan (kejahatan) terasa indah bagi mereka di bumi dan aku akan menyesatkan mereka semuanya.” (Al Hijr : 39-40]

Adapun strategi syaitan untuk mewujudkan visi dan misinya adalah sbb :

1. WASWASAH

Waswasah artinya membisikkan keraguan pada manusia ketika melakukan kebaikan atau amal sholeh. Saat kumandang azan subuh dan tubuh kita masih dililit selimut, terbersit dalam fikiran kita, "Nanti sebentar lagi". Ini adalah waswasah. Kenyataannya bukan lima menit tapi satu jam, akhirnya Sholat Shubuh terlambat bahkan tidak sholat.

2. TAZYIN

Tazyin artinya membungkus kemaksiatan dengan kenikmatan. Segala yang berbau maksiat biasanya terlihat indah, Misalnya, mengapa orang yang berpacaran lebih mesra daripada suami-istri? Jalan-jalan saat pacaran lebih mengesankan daripada setelah menikah. Ini karena ada unsur tazyin. Pacaran itu maksiat, sementara nikah itu ibadah. Maksiat disulap oleh syaitan sehingga terasa lebih indah, nikmat dan mengesankan. Inilah yang disebut strategi tazyin.

3. TAMANNI

Tamanni artinya memperdaya manusia dengan khayalan dan angan-angan. Pernahkan terbersit niat akan Shalat Tahjud saat merebahkan badan di tempat tidur? Namun pada jam tiga saat jam berbunyi, kita cepat-cepat mematikannya lalu meneruskan tidur.

Pernahkan kita ingin bertaubat? Namun pada sat maksiat ada di depan mata, kita tetap saja melakukannya. Ironisnya ini berlangsung berkali-kali. Inilah yang disebut strategi tamanni.

4. A'DAWAH

A'dawah artinya berusaha menanamkan permusuhan. Syaitan berikhtiar menumbuhkan permusuhan di antara manusia. Biasanya permusuhan berawal dari prasangka buruk. Supaya manusia bermusuhan, syaitan biasanya menumbuhkan prasangka buruk.Karena itu waspadai kalau kita berprasangka buruk pada orang lain, sesungguhnya kita telah terperangkap strategi syaitan.

5. TAKWIF

Takwif artinya menakut-nakuti. Pernahkah merasa takut miskin karena menginfakkan sebagian harta, takut disebut sok alim karena datang ke majelis taklim? Kalau kita pernah merasakannya, inilah strategi takhwif.

6. SHADDUN

Shaddun artinya berusaha menghalang-halangi manusia menjalankan perintah Allah dengan menggunakan berbagai hambatan. Pernahkah anda merasa malas saat mau melakukan sholat, atau mengantuk saat membaca Al Qur'an meskipun sudah cukup tidur? Ini adalah gejala shaddun dari syaitan.

6. WA'DUN

Wa'dun artinya janji palsu. Syaitan berusaha membujuk manusia agar mau mengikutinya dengan memberikan janji-janji yang menggiurkan. Akhirnya manusia mempercayainya. Misalnya, banyak kasus (kes) seorang wanita menyerahkan dirinya pada sang pacar karena dijanjikan akan dinikahi, namun setelah hamil sang pacar meninggalkannya begutu saja. Dia tidak mau bertanggung jawab. Inilah contoh wa'dun atau janji palsu dari syaitan.

7. KAIDUN

Kaidun artinya tipu daya. Syaitan berusaha sekuat tenaga memasang sejumlah perangkap agar manusia terjebak. Pernahkah saat diberi tugas, kita berfikir nanti saja mengerjakannya karena waktu masih lama? Ternyata setelah dekat waktunya kita mengerjakan asal-asalan dan tergesa-gesa sehingga hasilnya tidak optimal atau ada kemunginan pada waktu yang ditentukan pekerjaan tidak selesai. Strategi ini disebut kaidun.

8. NISYAN

Nisyan artinya lupa. Sesungguhnya lupa itu adalah hal yang manusiawi. Lupa memang sesuatu hal yang manusiawi, tetapi syaitan berusaha agar manusia menjadikan lupa sebagai alasan untuk menutupi tanggung jawab. Pernahkan kita lupa menunaikan janji? lupa sholat? Kalau sesekali itu bisa disebut manusiawi, tetapi kalau sering dilakukan berarti terjebak strategi nisyan.

Demikian ringkasan tentang strategi syaitan. Semoga kita dapat mencermati dan berusaha agar tidak terjebak strategi syaitan laknatullah (syaitan yang dilaknat Allah). Semoga bermanfaat.

Allahu a'lam.

Sumber: Ustadz. Aam Amiruddin
_______________
Shared By: bicara.hidayah ( .. buat diriku ..)
Bicara Hidayah - Bicara Hati ღ
☆ ⋆ ☆ ⋆ ☆ ⋆ ☆
 

AYU 20 SEN...sudah bergelar nenek skrg :) -- dari filem SENIMAN BUJANG LAPOK - FILEM P.RAMLEE

Kisah SENIMAN BUJANG LAPUK CERITA FILEM P.RAMLEE ....masih ingatkah lagi..pada anak gadis cilik kecil ni.........AYU 20sen...sekarang sudah bergelar nenek pun...

Teringat dengan kenakalann budak kecik nama AYU ni...tak ada 20sen rahsia bukak aaaa.....dgn terhinggut2 kepala terhenjut kepala nakalnya...beri amaran pada kakak nya Zaitun dan Sudin nak dating curi2 tanpa pengetahuan mak dia Siti Tanjung Perak hehe lawak sgt2..

~ Romantika Jiwa Cinta..Hamparan Rindu Terindah ~

share dari link fb ~Madah Dan Puisi Rindu

~ Romantika Jiwa Cinta..Hamparan Rindu Terindah ~
Tika selembut bayu menyapa kasih
terbangkit gelora aksara dipnta asa
tersentak saat rekahan jiwa dipalu
membuncah panahan rindu dipuja
tatkala dirantai sakti cinta

wada'ah lafaz tinta dilakar terucap
bersendikan perdu teguh di sukma
mengintai kamar wangian merindu
terpahat jauh di sanubari aksamku
di sudut teja kasih

gemawan mulai mengusung waktu
mendesah sekelumit rindu di jiwa
memanggil suci kasih di birai rasa
di situ jua kembalinya cinta usai
dalam pancawarna kalbu

relang ungu cinta berpasak biasan
menganyam bebenang yang kukait
menjadi selendang romantika rindu
lalu kutebarkan dalam sepoi puing
menghembus kasih kasmaran

menggapai puncak kemilau kasih ini
kupayungi walau kebasahan rindu lagi
berselerak anggun di pepohonan sana
biarpun titisn embun pagi mengulitku
terasa salju sonata di mata syahdu

terkasima dalam keronsang rindu
disapa dengan resapan cinta di jiwa
seolah mendayu bicara terungkap
di sini terkaku kasih dipilih semuku
tercoret jingga di pelupuk rawan

pesona cinta ini di bahu anjung seri
digelangi renda rindu tika kejauhan
bermula detik-detik berkasih dipuja
dicerita dalam lembayung dihiasimu
dengan bunga-bunga mekar harum

didekati dengan senyuman di bibirmu
menguntum debunga rindu yang satu
dalam pelukan hangatnya kasih dibuai
terlena daku di pangkuanmu bilamana
kubuka jendela cinta di sisi

kedengaran alunan berbisik kasih suci
bertemaram tandu menghiasi cintamu
bertaut rindu di reranting teguh pilu
terungkai desahan di setiap pusaran
kala gemerincing cinta diusik

bersaksikan istiqharah cinta dibelaimu
di serbu arah mencari cahaya kasih
membenam rindu romantika di pohon
tidak mengira destinasi haluan ditulis
dalam walang menanti percintaan

semarak di titik rindu di ingatan masih
metafora akrar telahpun tercatat sayu
mendambakan rangkulan cinta di muara
menyusuri noktah-noktah di dakapan
asmaradana kasih dan sayang

dalam lamunan kasih yang kusirami
kubajai dengan erti setia dipujamu dulu
kini masih jua di bahu cinta tulus buatmu
hadirmu yang kunanti di persada jiwa
menguis rindu yang terpahat di hati ini...

'Romantika Jiwa Cinta...Hamparan Rindu Terindah'...bila bulan berbicara kasih...

30hb Nov 2013 Sabtu
5.30am
cahayasyahadah♥

MENGAPA SUSU IBU DICERITAKAN DALAM ALQURAN?

share dari link fb ~Islamic Articles

MENGAPA SUSU IBU DICERITAKAN DALAM ALQURAN?

BETULKAH DHA DAN AA DALAM SUSU FORMULA MEMBERIKAN KEBAIKAN KEPADA MINDA BAYI?

Allah SWT telah menjadikan susu ibu sebagai susu yang terbaik sebagai makanan utama bayi. Banyak bukti saintifik membuktikan kelebihannya berbandingan dengan susu formula, sama ada yang berasakan susu lembu atau soya.Susu ibu menepati fitrah bayi yang masih belum matang untuk menghadamkan pemakanan mereka. Dalam Islam juga, susu ibu adalah pilihan terbaik. Dalam Al-Quran, kita telah diberikan arahan seperti berikut:
“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, iaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan” (Surah Al-Baqarah : ayat 233)

Begitu juga dalam ayat lain, Allah SWT telah memberitahu:

“Dan Kami wajibkan manusia berbuat baik kepada kedua ibu bapanya; ibunya telah mengandungnya dengan menanggung kelemahan demi kelemahan (dari awal mengandung hingga akhir menyusunya), dan tempoh menceraikan susunya ialah dalam masa dua tahun; (dengan yang demikian) bersyukurlah kepadaKu dan kepada kedua ibubapamu; dan (ingatlah), kepada Akulah jua tempat kembali (untuk menerima balasan).” (Surah Luqman: ayat 14)
Memang tidak dapat dinafikan bahawa susu ibu adalah susu yang lengkap nutrisi untuk kebaikan bayi, tidak dapat ditandingi oleh susu formula sama ada susu berasaskan susu lembu atau soya.

Menurut Akademi Pediatrik Amerika, susu ibu merupakan sumber makanan yang terbaik bagi bayi berumur satu tahun ke bawah, diikuti dengan susu formula berasakan susu lembu dan diikuti oleh susu soya.

Academi Pediatrik Amerika juga manasihatkan agar bayi diberikan susu ibu secara ekslusif sekurang-kurangnya sehingga berumur enam bulan, dan diberikan susu ibu bersama dengan makanan pejal yang lembut secara berperingkat-peringkat sehingga berumur setahun.

Adalah lebih baik jika bayi dapat disusukan sehingga berumur 2 tahun. Sayangnya ramai ibubapa yang masih memilih susu formula kerana pelbagai alasan.

Kajian di Amerika pada tahun 2008, mendapati seramai dua pertiga dari bayi di Amerika diberikan susu ibu sehingga berumur enam bulan, kemudian seramai tiga perempat dari mereka menukarkan kepada susu formula setelah mencapai umur enam bulan.

Sementara satu perlima dari bayi di Amerika diberikan susu formula yang berasakan soya. Oleh kerana susu formula tidak dapat menyamaikan kebaikan nutrisi yang dibekalkan oleh susu ibu, hampir semua pengeluar susu formula berlumba-lumba menghasilkan susu formula yang dikatakan lebih bermanfaat untuk menandingi susu ibu.


Sebagai contoh pengeluar susu formula menambahkan lemak asid (fatty acids) docosahexaenoic acid (DHA) dan arachidonic acid (AA) untuk menyamai kandungan nutrisi susu ibu bagi meningkatkan perkembangan minda bayi.

Tetapi kebanyakan pengkaji mendapati bahawa penambahan DHA dan AA dalam susu formula tidak memberikan kesan yang baik untuk perkembangan minda berbanding dengan susu ibu.

Dr. Ahmad Qawasmi telah menggabungkan 12 kajian yang diperolehi dari Yale University, Connecticut Amerika Syarikat dan Al-Quds University di Jerusalem, Palestine untuk membandingkan bayi yang disusukan dengan susu formula tanpa penambahan asid lemak dengan bayi yang disusukan dengan susu formula dengan penambahan asid lemak. Kajian ini melibat seramai 1800 bayi dan dilakukan sepanjang tahun 1998-2005.

Dalam kajian ini bayi-bayi ini mula disusukan dengan susu formula semenjak umur satu bulan dan penilaian dilakukan apabila mereka mencapai umur setahun untuk menguji perkembangan bahasa, minda dan kemahiran motor.

Mereka mendapati susu formula berasaskan soya dan susu lembu ditambahkan dengan DHA dan AA, tidak dapat menandingi kebaikan susu ibu. Dalam kajian itu menunjukkan tiada perbezaan antara perkembangan minda seperti bahasa dan kebolehan berfikir.

Ini tidak bermakna bahawa asid lemak yang dibekalkan tidak mempunyai faedah, tetapi faedah yang diperolehi tidak menyamai bayi yang diberikan susu ibu. Lemak asid yang ditambah mungkin memberikan kebaikan kepada perkembangan penglihatan (mata) dan daya tahan melawan penyakit.

Susu ibu lebih baik dari susu formula ini kerana:
Susu ibu mempunyai kesan yang sangat baik pada perkembangan mental jika diukur mengikut ‘Index Perkembangan Mental’ pada umur enam dan dua belas bulan.
Susu ibu mempunyai skor yang tinggi pada ujian kemahiran pergerakan (psychomotor) pada umur enam bulan berbanding dengan susu formula.
Bayi yang disusukan ibu mempunyai skor penguasaan bahasa yang lebih tinggi pada umur tiga dan enam bulan.
Oleh itu susu ibu haruslah dianggap sebagai susu yang terbaik, walaupun pengeluar susu formula berusaha untuk menandinginya dengan menambah pelbagai nutrisi yang lain.

Rujukan:
Jelliffe, Derrick B., and E. F. Patrice Jelliffe. Human Milk in the Modern World. Oxford and New York: Oxford University Press, 1978.
Precht, D and J.Molkentin C18:1, C18:2, and C8:3 trans and cis fatty acid isomers including conjugated cis delta 9, trans delta 11 linoleic acid (CLA) as well as total fat composition of German human milk lipids, Nahrung 1999 43(4) 233-244

Oleh: Dr Zubaidi fikrahhalaqa

Jumaat, 29 November 2013

Doa malaikat Jibril a.s. ketika meruqyah Nabi s.a.w yang sedang sakit.

share dari link fb ~Dr. Tengku Asmadi bin T. Mohamad
 
[Re-post]

Assalamualaikum semua, satu lagi amalan yang mahu saya kongsikan ialah doa malaikat Jibril a.s. ketika meruqyah Nabi s.a.w yang sedang sakit.

Hadisnya:

Bahawa Jibril AS datang kepada Nabi SAW lalu berkata: “Wahai Muhammad, adakah kamu sakit?” Jawab (Nabi SAW): “Ya”. (Lalu Jibril menjampi baginda SAW): “Dengan nama Allah, aku meruqyah mu dari segala sesuatu yang menyakitkan mu dan daripada kejahatan setiap manusia atau pandangan mata yang hasad. Allah yang menyembuhkan kamu dan dengan nama Allah aku meruqyah mu” 

(Hadith riwayat Muslim [Kitab al-Salam, No.hadith 5700]. Lihat Muslim (2000M), Sahih Muslim dalam Mawsu’ah al-Hadith, ibid., h.1066)


Sebarkan melalui SHARE. Semoga ada insan yang sakit kembali sihat dengan izin Allah. Semoga bermanfaat buat kita semua. Semoga ada kebajikan buat kita di 'sana' nanti.

Jangan malas atau kedekut ilmu. Jin, syaitan dan iblis akan halang hati anda menyebarkan perkara seperti ini. Kerana mereka tidak mahu kita tahu senjata bagi memusnahkan mereka. 

Follow @ Like : www.facebook.com/DrAsmadi