Selasa, 16 Oktober 2012

Rembesan air itu...


Rembesan air itu...
meski hanya setitik
sungguh dinginnya meresap
hingga sekujur tubuh terasa kaku
meliputi ke setiap urat nadiku.

Hujan yang sedang bernyanyi
dihalamanku yang sentiasa kering
walau disapa semilir nyaring
masih tak mampu membibit
serumpun rerumput hijau mengulit.

Leka ku perhati setiap titis
yang melurahi di celah dedaun
yang pemurah menyimbah
sepelusuk buana pun membasah
dalam ehsan Sang Pemberi Rasa
nikmat jua rahmat tersimbah merata.

Kemudian dilopak-lopak air
yang tergenang berlinang rasa
yang tercetus memukau mata
dan minda mencerna makna
kasih dan sayangNya yang teramat
kuat buat aku dan sekalian ummat.

Oh...tenang pun mendatang
tanpaku undang menghapus walang
bersama rentak irama hujan
terhapus semua pilu dan bosan
bergantilah kini diwajah kusam
seindahnya bernama sekuntum senyuman
dan aku kini tenang dan aman
sungguhku tenang ya Tuhan...
Alhamdulillah ya Allah !

Tiada ulasan:

Catat Ulasan