Jumaat, 12 April 2013

KANAN DAHULU ...


share dari link fb ~"KATA-KATA HIKMAH"

KANAN DAHULU ...

Sabda Rasulullah saw : “Bahwa nabi saw menyukai memulai dari kanan, ketika beliau (saw) memakai sandal, ketika beliau (saw) menyisir, ketika beliau (saw) bersuci, dan dalam gerak gerik beliau (saw) ” (Shahih Bukhari)

Saudara/i ku yang ku muliakan, disampaikan oleh sayyidah Aisyah Ra dan diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari bahwa nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dalam melakukan suatu perbuatan menyukai untuk mengawalinya dari sebelah kanan, seperti ketika memakai sandal, ketika bersuci, menyisir rambut, dan yang lainnya.
Hal tersebut sangat disukai oleh nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, dan hal tersebut pun telah terbukti secara ilmiah bahwa peredaran darah terlebih dahulu mengalir pada anggota tubuh yang bagian kanan kemudian pada bagian yang kiri, sehingga aliran darah itu terlebih dahulu membersihkan anggota tubuh bagian kanan, dan hal ini secara Ilmiah baru diketahui dalam akhir-akhir ini, namun hal tersebut telah diajarkan dalam tuntunan nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam kepada ummat Islam, yaitu dengan mengawali segala perbuatan baik dari anggota tubuh sebelah kanan.

Dijelaskan oleh Al Imam Ibn Hajar Al Asqalany dalam Fathul Bari bisyarah Shahih Al Bukhari bahwa hadits tersbut diatas bermakna ‘aam makhsuus (bersifat umum tapi dikhususkan), yaitu secara umum bermakna demikian adanya namun terdapat pengecualian, diantaranya adalah ketika masuk ke masjid mendahulukan kaki kanan, namun ketika keluar dari masjid mendahulukan kaki kiri, sebaliknya ketika masuk ke kamar mandi dengan mendahulukan kaki kiri dan ketika keluar mendahulukan kaki kanan,

mengapa demikian?,

Al Imam An Nawawi berkata bahwa segala hal atau sesuatu yang baik atau bersifat ibadah maka didahulukan dengan anggota sebelah kanan, maka selayaknyalah kita memahami sunnah-sunnah nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Barangsiapa yang berpegang pada sunnahku ketika kerusakan ummatku, maka baginya pahala 100 orang yang mati syahid”

Berpegang kepada sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam seperti ini adalah hal yang mudah, namun banyak diremehkan oleh kaum muslimin, maka kita berusaha untuk menghidupkan kembali hal tersebut dengan melakukan sesuatu yang baik diawali dengan yang kanan.
Wallahu a'lamu bisshowwaab
[sumber : Fp Aswaja]

Tiada ulasan:

Catat Ulasan