pun retak dada rembulan
darah merahnya tetap melukakan
meramahi hakikat kefakiran
dalam Diri
hari ke hari
hingga aku lunglai menaakul arti.
aku ingin segera terbang ke bintang
menyulur dalam gemilang
o lupus-lah debu ku yang berkembang
sirna-lah saat ia melayang-layang!
di mana harus ku jejak kaki
sedangkan sungai ku keruh
& dahan paut ku rapuh
katakan-lah di mana mutiara dari mahkota Ishtar
biar menghiasi jiwa
pengemis derita
berkasih mesra dalam rumah Cinta.
pun mereka mencemuh sinis
aku masih mahu mengemis
melihat kecintaanMU
dalam kemilau Qalbu.
o Kamu!
genggami-lah jemari ku
& kucupi-lah dahi ku
jika hati mu bergetar menyala rindu,
aku juga tersulut begitu!
datang-lah menyala kecintaan, KEKASIH
biar baranya terlukis
dalam Diri seorang pengemis
mengembun tangis
hingga awan bercincin gerimis.
o bergema-lah tangis di penjuru ruang
mengabukan hangus bayang-bayang
lalu hilang!
pun retak dada rembulan
darah merahnya tetap melukakan
darah merahnya tetap melukakan
meramahi hakikat kefakiran
dalam Diri
hari ke hari
hingga aku lunglai menaakul arti.
aku ingin segera terbang ke bintang
menyulur dalam gemilang
o lupus-lah debu ku yang berkembang
sirna-lah saat ia melayang-layang!
di mana harus ku jejak kaki
sedangkan sungai ku keruh
& dahan paut ku rapuh
katakan-lah di mana mutiara dari mahkota Ishtar
biar menghiasi jiwa
pengemis derita
berkasih mesra dalam rumah Cinta.
pun mereka mencemuh sinis
aku masih mahu mengemis
melihat kecintaanMU
dalam kemilau Qalbu.
o Kamu!
genggami-lah jemari ku
& kucupi-lah dahi ku
jika hati mu bergetar menyala rindu,
aku juga tersulut begitu!
datang-lah menyala kecintaan, KEKASIH
biar baranya terlukis
dalam Diri seorang pengemis
mengembun tangis
hingga awan bercincin gerimis.
o bergema-lah tangis di penjuru ruang
mengabukan hangus bayang-bayang
lalu hilang!
dalam Diri
hari ke hari
hingga aku lunglai menaakul arti.
aku ingin segera terbang ke bintang
menyulur dalam gemilang
o lupus-lah debu ku yang berkembang
sirna-lah saat ia melayang-layang!
di mana harus ku jejak kaki
sedangkan sungai ku keruh
& dahan paut ku rapuh
katakan-lah di mana mutiara dari mahkota Ishtar
biar menghiasi jiwa
pengemis derita
berkasih mesra dalam rumah Cinta.
pun mereka mencemuh sinis
aku masih mahu mengemis
melihat kecintaanMU
dalam kemilau Qalbu.
o Kamu!
genggami-lah jemari ku
& kucupi-lah dahi ku
jika hati mu bergetar menyala rindu,
aku juga tersulut begitu!
datang-lah menyala kecintaan, KEKASIH
biar baranya terlukis
dalam Diri seorang pengemis
mengembun tangis
hingga awan bercincin gerimis.
o bergema-lah tangis di penjuru ruang
mengabukan hangus bayang-bayang
lalu hilang!
Tiada ulasan:
Catat Ulasan