Ahad, 2 Ogos 2015

Mencintai Ulama

share dari link fb ~ Raudhatul Muhibbin

Mencintai Ulama; "Duduklah kalian dengan para alim ulama, guru-guru murobbi. Ketika menghormati guru kerana ilmunya, apabila datang suatu saat ketika kita sudah lebih alim. Kita mungkin ada rasa hormat itu akan luntur. Kita harus menghormatinya bukan karena itu, akan tetapi karena ia telah sudi meluangkan waktu mengajar, mendoakan dan memotivasi kita untuk menjadi lebih baik." 

"Ada doa dan jasa guru dalam setiap kesuksesan yg kita raih, sehebat, sepintar apapun kita, rasa hormat kepada guru mutlak harus diutamakan. Kadang, terlalu akrab dengan orang yg harus kita hormati membuat kita lupa diri. Naif sekali, saat seorang teman memanggil nama guru-gurunya hanya dengan namanya sahaja hanya kerana merasa terlalu dekat."

"Semoga kita selalu diberikan insaf hati. Sehingga tahu diri didalam keberhasilan kita, ada mereka-mereka yang telah berjasa bagi kita. Cium tangan??, Saya kira mereka tidak berharap banyak akan hal tersebut, dengan dihormati dan dihargai mereka sudah cukup merasa senang, namun apakah engkau itu cukup berakhlak bersalaman dengannya tanpa mencium tangannya, menyetarakannya dengan teman-temanmu."

"Mungkin kau beranggapan karena kau sekarang jauh lebih pintar darinya, dan kau memiliki kedudukan yang lebih. Jikalaupun itu memang benar adanya, sebenarnya dengan umurnya yakni guru yang lebih tua darimu bukanlah aib kau mencium tangannya. Allah سبحانه وتعالى selalu mendengar doa-doa mereka. Orang-orang soleh. Ketika hati mereka sakit dengan sikapmu."

"Makanya, Duduklah kalian bersama orang-orang yang telah tercatat bagi mereka kebahagiaan yakni para ulama. Sungguh selagi kalian duduk bersama mereka, kalian pun akan ikut bahagia sama seperti mereka. Sebahagian ulama mengatakan: "Tidaklah seseorang itu duduk bersama orang yang bahagia kecuali ia pun akan ikut juga bahagia." 

"Rasulullah ﷺ bersabda; "Sesungguhnya Allah سبحانه وتعالى mempunyai hamba-hamba yang apabila salah satu dari mereka memandang sekali pandangan saja maka orang yang dipandang tersebut pasti bahagia, tidak akan celaka selama-lamanya."

"Ada satu kisah, dulu ada seseorang peniaga yang gemar memakan harta riba, kemudian ia didapati dia bertaubat kepada Allah سبحانه وتعالى di akhir hayatnya. Dia meninggal dunia dalam keadaan husnul khatimah. Disaksikan oleh seorang syeikh yang alim. Syeikh yang merasa hairan lalu ia mendatangi kediaman Al-Habib Hasan Bin Sholeh Al-Bahr. Syeikh tersebut kemudian bercerita kepada beliau tentang apa yang dia lihat."

"Maka Al-Habib Hasan Bin Sholeh Al-Bahr pun berkata; "Fulan bin Fulan itu pernah pada suatu hari secaratidak sengaja hadir di majlisku. Saat itu aku melihat bahawasanya rahmat Allah سبحانه وتعالى turun dan orang tersebut pun mendapat sebahagian dari rahmat Allah سبحانه وتعالى sehingga menjadikannya meninggal dalam husnul khatimah" Lihatlah! Semua itu kerana ia mahu duduk bersama orang soleh, orang-orang yang mengenal Allah سبحانه وتعالى."

"Al-Habib Abdullah Bin Alwi al-Haddad berkata dalam syairnya; "Sudah seharusnya engkau memiliki guru yang mana dengannya engkau menempuh jalanmu untuk menuju kepada Allah سبحانه وتعالى dengan tuntunan bersama mereka yakni orang-orang yang bersih hatinya."

"Yakni dari para ulama orang orang soleh yang telah mengenal Tuhannya. Namun, jikalau engkau tidak mendapatkan mereka maka kejujuran adalah sebaik-baiknya kenderaanmu untuk sampai kepada Allah سبحانه وتعالى. Tidak ada sesuatu yang lebih bermanfaat daripada kamu duduk belajar bersama para alim ulama."

Daripada Al-Habib Ali Zaenal Abidin Bin Alwi Al-Kaff. 

blog saya satu lagi boleh dilawati : http://sharmine205omarshahab.blogspot.com/ 

Tiada ulasan:

Catat Ulasan