Sabtu, 21 Disember 2013

MANA YANG DIDAHULUKAN ISTERI ATAU IBU

share dari link fb ~ Bicara Hidayah
 
MANA YANG DIDAHULUKAN ISTERI ATAU IBU

Kedua-duanya, baik ibu maupun isteri adalah dua wanita yang memiliki kedudukan sangat penting didalam kehidupan seorang laki-laki. Ibu adalah sebab keberadaannya di dunia sedangkan isteri adalah sebab yang memberikan ketenangan dan ketentraman jiwanya didalam rumah tangganya.

Seorang ibu yang shaleh akan melahirkan anak-anak yang shaleh dengan pendidikan dan bimbingannya terhadap mereka. Sedangkan isteri yang shaleh akan menjadikan rumah tangga dan keluarga suaminya penuh dengan cinta dan kasih sayang dengan pendampingannya didalam ketaatan kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan pemenuhan kewajiban-kewajibannya terhadap suaminya.

Namun jika dia dihadapkan oleh dua perintah yang sama derajat hukumnya di dalam timbangan syariah (sama-sama wajib, sunnah atau mubah) dalam satu kondisi maka perintah ibu harus lebih diutamakan daripada isterinya.

Hal yang demikian dikarenakan bahwa kedudukan laki-laki itu adalah anak terhadap ibunya. Seorang anak diwajibkan untuk mentaati ibunya didalam kebaikan dan ketaatan selama tidak memerintahkannya untuk berbuat maksiat kepada Allah. Firman Allah: 

Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” (Al Israa: 23 – 24)

Sabda Rasulullah صلى الله عليه وسلم kepada seorang laki-laki yang bertanya kepadanya صلى الله عليه وسلم dan berkata, ”Siapa yang lebih berhak diperlakukan baik? Beliau صلى الله عليه وسلم menjawab, ’Ibumu.’ Orang itu bertanya lagi, ’Siapa lagi?’ Beliau صلى الله عليه وسلم menjawab, ’Ibumu.’ Orang itu bertanya lagi, ’Siapa lagi?’ Beliau صلى الله عليه وسلم menjawab, ’Ibumu.’ Orang itu bertanya lagi, ’Siapa lagi?’ beliau صلى الله عليه وسلم menjawab,’Ayahmu.” (Muttafaq Alaih)

Sedangkan kedudukan laki-laki itu terhadap isterinya adalah suami baginya. Seorang suami berkewajiban menjaga, memelihara dan mengarahkannya didalam perkara-perkara yang diridhai Allah subhanahu wa ta’ala sedangkan isteri berkewajiban mentaati perintah suaminya selama perintah itu tidak dalam perkara-perkara maksiat kepada Allah subhanahu wa ta’ala, seperti hadits di bawah ini:,

”Seandainya aku (dibolehkan) memerintahkan seseorang untuk sujud kepada orang lain maka pasti aku perintahkan seorang isteri untuk sujud kepada suaminya.” (HR. Muslim)

Hal lain yang bisa dijadikan sebagai suatu alasan mengapa ketaatan seorang laki-laki kepada ibunya lebih didahulukan daripada isterinya adalah kaidah fiqih:

”Apabila pokoknya tidak ada maka tidak ada pula cabangnya.”

Anak adalah cabang dari induknya, yaitu ibu dan ayah. Tidak akan ada diri anak tersebut tanpa keberadaaan ibu dan ayahnya. Sedangkan isteri bukanlah pokok atau induk baginya, ia adalah mitra yang berdiri sejajar dengan suaminya didalam kehidupan berumah tangga. Apabila diposisikan isteri tidaklah berada diatas suaminya sebagaimana ayah maupun ibu suaminya namun ia berada disamping suaminya. 

Jadi jika tidak ada ibu maka tidak ada laki-laki itu (anaknya) dan tidak ada pula hubungan orang itu sebagai suami bagi isterinya itu.

Wallahu a’lam.

Disunting dari: eramuslim.com
__________________
Shared By: bicara.hidayah ( .. buat diriku ..)
Bicara Hidayah - Bicara Hati ღ
☆ ⋆ ☆ ⋆ ☆ ⋆ ☆

Tiada ulasan:

Catat Ulasan